‘Nongkrong’ berjam-jam di café
sudah menjadi kebiasaan anak muda saat ini. Fenomena ini tentunya memberikan
peluang usaha baru yaitu membuka café
yang dapat ditempati sebagai tempat ‘nongkrong’ tersebut. Hal ini menarik minat
entrepreneur muda untuk membuka usaha
café.
Bisnis membuka café ini terus mengalami perkembangan signifikan, terutama di
kota-kota besar. Saat ini tercatat sudah ada lebih dari 10.000 café
yang ada di Indonesia. Selain menjadi tempat ‘nongkrong’, café yang nyaman juga biasa dijadikan
tempat rapat bagi pengusaha. Hal ini menjadikan bisnis café sebagai bisnis yang dapat menguntungkan.
Seiring pula dengan perkembangan
anak muda yang menjadi entrepreneur, usaha
café ini menjadi salah satu daya
tarik tersendiri bagi mereka. Sebut saja beberapa pendiri café ini, WINC Collaborative Space & Café, Rick Fernando yang
berusia 27 tahun, atau Kafe Markobar milik anak presiden Jokowi, Gibran
Rakabuming Raka yang mendirikan café tersebut
saat berusia 20-an.
Perkembangan usaha café ini diprediksi akan terus meningkat
karena kebiasaan ‘nongkrong’ anak muda saat ini seolah sudah menjadi lifestyle. Duduk berjam-jam untuk
sekedar berbincang dengan teman, mahasiswa yang mengerjakan tugas, bahkan
sebagai tempat rapat adalah hal yang lumrah yang dapat ditemukan di café hampir setiap harinya.
Lalu, mengapa café saat ini banyak didirikan oleh anak muda?
Melihat perubahan gaya hidup
tersebut, tentunya dibutuhkan tempat yang nyaman untuk membuat orang betah
duduk berjam-jam di situ. Desain interior yang nyaman serta estetik adalah
salah satu faktor utama sebuah café banyak
dikunjungi. Sesuai juga dengan konsumen yang ada, café yang didirikan harus memiliki nuansa yang cocok dengan anak
muda.
Café yang ada saat ini juga akan dirasa kurang pas jika hanya
menyediakan makanan atau minuman yang lezat. Biasanya, café menyediakan hal-hal lain seperti, jaringan Wi-Fi, collaborative room yang bisa digunakan
untuk rapat atau bekerja, hingga permainan mulai dari permainan papan (board game) hingga permainan anak panah
(dart). Hal-hal tersebut dapat
dibilang hal yang terkenal di generasi milenial. Tentunya, hal-hal tersebut
juga akan lebih mudah dimengerti serta diterapkan oleh anak muda karena mereka
lebih paham tentang keinginan konsumen sesama anak muda.
Selain faktor di atas, biasanya café juga tidak jauh-jauh dari kata kopi,
rata-rata banyak café yang menjadikan
kopi sebagai menu andalan mereka. Kopi yang dibuat juga bukan kopi rumahan
biasa, melainkan berbagai jenis kopi seperi espresso,
latte, americano, dll yang merupakan kopi dari luar. Kopi jenis tersebut
juga baru mulai ‘hits’ di era milenial sehingga sepertinya akan cukup sulit
jika orang yang tidak mengalami era tersebut untuk memahami cita rasa maupun
minat konsumen yang ada.
Beberapa di atas membuat banyak café yang ada saat ini lebih banyak didirikan
oleh anak muda. Anak muda akan lebih mudah untuk menuangkan kreativitas serta
pemikiran terhadap nuansa, pelayanan, dan fasilitas café yang cocok terhadap target konsumen yang ada.
Selain itu, dalam setiap usaha yang
dibuat, pasti yang diharapkan adalah keuntungan finansial yang didapat. Dari
sumber berita yang ada, pada edisi 2013-2018, total pendapatan sektor café diprediksi akan meningkat dari USD
3,4 miliar menjadi USD 4,16 miliar atau setara dengan Rp 5,834 triliun. Hal ini
tentunya sangat menggiurkan bagi yang ingin memulai sebuah usaha.
Anak muda juga masih suka untuk
meng-explore hal yang menurutnya
potensial. Melihat segala perubahan gaya hidup, bisnis café ini memang cukup potensial untuk menghasilkan keuntungan yang berlimpah.
Bisnis ini juga dapat dijadikan sebagai bisnis jangka panjang, apalagi jika
kita mampu melakukan inovasi terus menerus sehingga semakin menarik minat
konsumen, tidak hanya dari anak muda namun dari berbagai kalangan. Jadi, apa
kalian tertarik untuk membuka bisnis café
ini?
No comments:
Post a Comment
What's your opinion?