Tuesday, February 12, 2019

DON'T EXPECT TOO MUCH


Kata “ekspektasi” mungkin sudah lumrah kita dengar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekspektasi memiliki arti harapan. Kata tersebut merupakan serapan dari kata dalam Bahasa Inggris, yaitu expectation.

Pada mulanya, ekspektasi adalah pondasi dari segala sesuatu. Dalam melakukan sebuah pekerjaan, pasti ada harapan yang ingin kita capai; baik itu harapan untuk diri kita sendiri, maupun untuk orang lain. Ekspektasi ini dirasa sebagai sesuatu yang harus didapatkan. Tentunya, ini merupakan hal yang baik untuk memacu kikta agar terus dapat memberikan yang terbaik. Misalnya saja, kita berekspektasi untuk mendapatkan nilai A saat ujian, maka dari itu kita harus belajar lebih giat untuk memenuhi ekspektasi tersebut.

Namun, segala sesuatu dihidup ini pasti memiliki dua sisi seperti koin. Ada sisi yang baik, ada pula sisi yang buruk, begitu pula dengan ekspektasi. Ekspektasi ini tidak selalu baik, ia bisa menjadi bumerang bagi pemiliknya. Pertanyaannya adalah...

KAPAN EKSPEKTASI MENJADI BURUK?

Ekspektasi akan menjadi buruk ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita harapkan tersebut. Apalagi jika kita sudah berharap terlalu banyak. Berbagai macam faktor bisa menjadi penghalang, mungkin memang dari diri kita sendiri yang kurang maksimal. Kekecewaan akan menjadi hasil akhir dari tidak terpenuhnya ekspektasi ini.

Kekecewaan ini akan menjadi semakin lebih buruk saat kita sudah memberikan yang terbaik, tapi orang lain atau lingkungan sekitar tidak mendukung dalam pemenuhannya. Kita merasa bahwa hanya kita sendiri yang berjuang, kita merasa semua yang telah kita lakukan adalah sebuah hal yang sia-sia. Di saat seperti ini, ekspektasi memakan semua keyakinan yang telah kita bangun selama ini.

Biasanya, dampak dari kekecewaan ini adalah emosi pada diri sendiri. Kita akan merasa kesal pada diri kita, mungkin sampai bertanya mengapa sejak awal diri ini membentuk ekspektasi? Pasti akan ada juga pemikiran, alangkah lebih baik kita tidak perlu lagi berekspektasi untuk apapun dan pada siapapun. Pikiran tersebut tidak salah, itu merupakan hal yang wajar sebagai sebuah luapan dari kekecewaan. 

Segala yang kurang tidak baik, begitu pula yang terlalu berlebihan juga tidak baik. Oleh karena itu, tetaplah berekspektasi dengan tahu batasannya, ekspektasi ini tetap harus ditanamkan dalam diri sebagai sebuah pondasi agar hidup kita memiliki goals dan dapat memberikan yang terbaik. – ya, setidaknya ekspektasi untuk diri sendiri dulu saja.



No comments:

Post a Comment

What's your opinion?