Wednesday, March 13, 2019

SALING MENGERTI


Dunia itu luas, isinya juga bermacam-macam mulai dari tumbuhan, hewan, manusia, hingga bakteri. Semua yang ada di dunia ini mungkin nampak sama dan satu spesies, namun sadar gak sih kalau sebenarnya semua itu tidak 100% sama?

Bentuk pohon kelapa secara kasat mata mungkin sama saja semuanya, tapi pasti ada bedanya, misal dari jumlah daun atau tekstur batangnya. Terlebih lagi dengan manusia. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, bahkan yang kembar identik sekali pun. Kita tidak  bisa mengelompokkan semua orang itu sama.

Manusia berbeda-beda mulai dari bentuk tubuh, bentuk wajah, dan bentuk fisik lainnya. Tentunya untuk sifat dan karakter lebih berbeda lagi setiap individunya. Semakin kita mengenal banyak orang, semakin kita menemukan beragam sifat orang.

Dikarenakan semua perbedaan tersebut, kita sebagai makhluk sosial juga harus saling mengerti. Kita tidak bisa menuntut orang-orang tersebut untuk berperilaku dan bersikap sesuai dengan keinginan kita. Kita tidak boleh marah jika ada sifat orang lain yang bertentangan dengan kita, kecuali sifatnya itu salah dan sampai merugikan  kita.

Justru kita sebagai manusia harus saling memaklumi satu sama lain. Kita memiliki kemampuan beradaptasi, maka kita bisa gunakan kemampuan itu untuk bersosialisasi dengan lebih baik lagi. Kita turunkan ego kita masing-masing, kita coba untuk memposisikan diri sebagai orang lain tersebut. Jangan kita langsung men-judge orang lain tanpa kita tahu dan mencoba memahami keadaan sebenarnya.

Namun, selain memikirkan keinginan orang lain tentunya kita juga tetap harus memikirkan diri sendiri. Kita sangat boleh –bahkan dianjurkan untuk bersikap baik; tapi jangan sampai kebaikan kita menjadi bumerang. Bisa saja kebaikan kita disalahgunakan sehingga kita menjadi korban dari niat jahat orang lain. Maka, kita juga harus bijak untuk besikap baik di dunia yang kejam ini.

Kita harus banyak intropeksi pada diri sendiri, jangan terlalu egois dan banyak menuntut pada orang lain namun jangan juga terlalu polos dan baik hingga tidak memikirkan diri sendiri. Jika semua hal itu sudah seimbang, maka dalam hidup bersosialisasi juga akan baik adanya. Kuncinya adalah saling mengerti saja satu sama lain J

Tuesday, March 12, 2019

MAKE UP

Wanita dan make up adalah dua hal yang pada zaman sekarang cukup sulit dipisahkan. Make up adalah berbagai benda yang dapat digunakan untuk merias wajah, mulai dati kulit wajah, bibir, alis, hingga bulu mata. Untuk merias satu wajah, berbagai macam make up bisa digunakan.

Wanita juga rela untuk menghabiskan waktu berjam-jam di depan kaca untuk mendapatkan riasan terbaiknya. Make up itu bagaikan melukis bagi wanita karena wajah seolah kanvasnya dan make up ada cat warnanya. Kita melukiskan berbagai goretan untuk mendapatkan hasil yang indah.

Mengapa wanita rela untuk melakukan itu? Apakah hanya untuk menyenangkan beberapa pihak? Apakah wanita memiliki rasa kurang percaya diri? Apakah wanita merasa jelek jika tidak menggunakan make up?

Wanita rela melakukan semua itu pada dasarnya adalah untuk kesenangan dan kepuasan pribadi. Make up adalah salah satu sarana agar kita dapat tampak lebih menarik dengan menutupi beberapa kekurangan di wajah kita. Mungkin memang ada wanita yang kurang percaya diri, oleh karena itu dia menggunakan make up untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Dari rasa percaya diri tersebut, kita memiliki rasa self esteem yang tinggi juga.

Selain itu, biasanya wanita memakai make up untuk kesenangan pribadi selayaknya melakukan hobi. Kemudian, agar terlihat lebih “rapi” juga menjadi salah satu alasan wanita melakukan make up. Menunjukkan kesan bahwa wanita gemar merawat penampilan dan diri juga bisa ditunjukkan melalui penggunaan make up -meskipun hal ini tidak sepenuhnya benar; namun persepsi orang rata-rata seperti itu.

Terkadang, ada banyak orang yang salah kaprah bahwa wanita yang rutin menggunakan make up yang tebal pasti memiliki wajah asli/natural yang kurang cantik. Seperti yang tertulis di atas, wanita menggunakan make up untuk menutupi beberapa kekurangan di wajah dan agar dapat meningkatkan rasa kepercayaab diri saja. Tidak ada wanita yang jelek, karena cantik itu relatif dan cantik tidak bisa terkotak-kotakkan hanya melalui penampilan fisik saja.

Jadi, make up bukan untuk membohongi publik akan penampilan; bukan juga untuk menyenangkan hati orang lain. Tapi, semua dilakukan wanita untuk diri mereka sendiri.

Untuk para wanita, kamu cantik apa adanya. Cantik bisa dinilai dari berbagai sisi, jadi jangan terlalu insecure jika tidak menggunakan make up karena kita pasti masih memiliki inner beauty :)

Monday, March 11, 2019

BERDOA


Mungkin saat kita kecil, kita sering mendengar nasihat orang tua untuk berdoa sebelum tidur. Mungkin juga saat kecil, kita rutin melakukan hal itu. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, apakah kita hingga kini masih rutin untuk berdoa?

Saat sudah mulai dewasa, logika dan rasionalitas kita sudah terbentuk dengan matang. Kita sudah merasakan pahit-manisnya kehidupan juga istilahnya. Sempat tidak kita berpikir, gunanya doa itu apa sih? Kenapa kita harus doa sebelum tidur, atau sebelum makan, atau sebelum melakukan aktivitas? Sepertinya buang-buang waktu saja.

Jika Anda pernah berpikir seperti itu, mungkin Anda harus ingat akan kiasan ini..
“Hidup itu bagaikan roda, terus berputar. Semua sisi roda pasti akan pernah merasakan posisi di atas, tengah, dan bawah dimana mereka terkena kerasnya jalanan.”

Sama dengan kehidupan ini, ada saatnya kita akan merasakan kita sedang di posisi atas, atau saat stagnan dan biasa saja, kemudian saat terpuruk dan di bawah. Saat di atas, kita pasti akan sangat bahagia dan mendapatkan kesuksesan. Saat di bawah, kita mungkin akan sangat sedih berhari-hari dan bisa saja putus harapan.

Lalu, apa hubungannya dengan berdoa?

Saya tidak mau mengatakan bahwa doa bisa mengubah semua itu. Hidup tetap harus diimbangi dengan kerasionalitasan, yang ingin saya katakan adalah jika kita memiliki iman kepada Tuhan apapun agamamu, dengan doa kita bisa berkomunikasi dengan-Nya. Tuhan akan senantiasa mendengar kita –mungkin jika dikaitkan dengan logika akan tidak masuk akan. But, what I’m trying to say is dengan doa kita bisa merasakan ketenangan dalam diri kita.

Pikiran adalah sesuatu yang mengontrol diri kita, jika kita berpikir kita bisa baik-baik saja niscaya semua bisa berjalan lebih baik. Ketenangan pikiran mungkin bisa didapatkan dengan cara berdoa dan taqwa kepada Tuhan. Kita berdoa setiap harinya bukan untuk membuang-buang waktu, tapi kita berdoa untuk bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Mulai dari kenikmatan duniawi, makanan, hingga setiap kesempatan untuk mengedipkan mata kita juga harus kita syukuri karena itu berarti Tuhan  masih memberikan kita kesempatan untuk hidup.

Saat terjatuh dan terpuruk, kita berdoa untuk minta kekuatan agar dapat cepat selesai semua masalahnya. Kita meneguhkan kepercayaan kita bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada umatnya yang melebihi kemampuannya. Kita percaya, Tuhan pasti akan selalu memberikan yang terbaik untuk umat-Nya.

Oleh karena itu, doa bukan hanya sekedar formalitas dalam agama. Tapi, doa bisa membawa ketenangan dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur dengan kehidupan kita.

Sunday, March 10, 2019

PAHLAWAN MASA KINI


Dahulu kala, pahlawan suatu negara adalah orang yang memperjuangkan kemerdekaan negaranya hingga titik darah penghabisan. Mereka terjun ke medan perang dengan rasa ingin merdeka dan menang untuk negaranya. Meninggalkan keluarga demi kejayaan bangsa. Saat negaranya sudah merdeka, keguguran atau keberhasilan mereka akhirnya dikenang.

Sekarang, banyak negara yang sudah merdeka dan memiliki kedaulatannya masing-masing. Lantas, siapa yang layak kita sebut sebagai pahlawan zaman sekarang? Jika kita melihat guru, mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa karena mereka dengan sabar dan telaten karena mengajar generasi penerus bangsa agar dapat sukses ke depannya sehingga dapat menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa dan negara pula.

Selain guru, ada salah satu pekerjaan lagi yang pantas kita sebut pelakunya sebagai pahlawan negara. Mereka adalah ATLET. Atlet dari berbagai cabang olahraga yang setiap lombanya membawa nama negaranya. Ketika menang, nama negara mereka juga yang disanjung.

Atlet-atlet tersebut juga berperang. Mereka berlatih setiap hari untuk dapat memberikan yang terbaik, mereka mengurangi waktu bersenang-senang mereka agar fisiknya dapat semakin bugar, mereka rela meninggalkan keluarga mereka untuk berminggu-minggu saat mengikuti turnamen. Saat berlomba, rasa nasionalisme mereka tidak perlu ditanyakan lagi. Pasti mereka ingin selalu memberikan yang terbaik dan memberikan kemenangan kepada negaranya.

Tidak ada atlet yang mau kalah saat bertanding, hanya kadang berbagai faktor membuat mereka bisa kalah. Rasa sedih dan kecewa pasti mereka rasakan pada diri mereka sendiri. Mereka akan merasa sebagai pahlawan yang kalah di medan perang. Tak jarang pula, saat mereka kalah maka negaranya malah mencaci maki mereka; seolah para atlet tersebut tidak ingin membanggakan negaranya.

Namun, saat menang seluruh negara bahkan dunia memuja mereka. Mereka dengan bangga menyanyikan lagu Indonesia Raya pada penyerahan piala atau medali, mereka menangis bangga saat bendera negaranya berada pada barisan paling tinggi. Semua kerja keras selama ini, mereka lakukan agar negaranya dapat ‘menang’ dan memberikan kebanggaan untuk negaranya agar diakui oleh negara lain.

Kesimpulannya, para atlet yang membela negara pasti sudah berjuang sekuat tenaga mereka.  Saat mereka kalah pun, pasti itu bukan keinginan mereka; dalam pertandingan sudah pasti akan ada yang menang dan kalah. Tapi, yang perlu diingat adalah mereka berkorban begitu banyak hanya untuk membanggakan negara mereka agar  dapat dielu-elukan oleh negara lain. Oleh karena itu, mari kita jangan menyalahkan para atlet saat mereka terpuruk; berikanlah kritik yang dapat membangun. Terus semangati mereka, karena mereka adalah...
PAHLAWAN BANGSA MASA KINI.

Saturday, March 9, 2019

GAYA HIDUP SEHAT

Hidup sehat bukan merupakan hal yang mudah. Mulai dari hal sederhana, seperti sarapan, makan siang, dan makan malam saja jika jarang sekali untuk melakukannya tepat waktu. Makan 4 sehat, 5 sempurna juga sudah jarang kita lakukan karena adanya kemudahan makanan yang instan.

Di dunia serba instan dan semua kesempatan dijadikan ladang ekonomi, membuat kita menjadi sedikit malas untuk melakukan gaya hidup sehat. Makanan dan minuman instan, rumah makan dimana-mana, tempat olahraga yang sekarang berbayar dan tidak murah harganya. Semua gaya hidup tersebut membuat pola hidup sehat sulit diatur. Belum ditambah dengan kenikmatan duniawi dimana banyak pengusaha yang membuat makanan yang unik.

Faktor lainnya juga seperti telepon genggam dan sosial media. Kita menjadi cenderung menghabiskan banyak waktu menatap benda persegi panjang ini dari pada melakukan hal lain yang mungkin lebih produktif. Sosial media dan telepon genggam ini juga membuat kecanduan sehingga dapat mengganggu waktu istirahat kita. Kita, terutama anak muda kerap begadang dengan memainkan telepon genggam ini.

Semua kebiasaan ini memang sulit dihentikan karena lingkungan sekitar juga mendukung gaya hidup seperti ini. Tapi, setidaknya kita bisa untuk mulai membatasi diri kita dalam segala aspek agar dapat lebih mendapatkan hidup yang sehat. Kita bisa mulai untuk lebih makan makanan yang sehat, seperti sayuran dan buah-buahan. Kita juga bisa melakukan olahraga ringan tanpa harus ke tempat olahraga. Kita perbaiki waktu makan kita pelan-pelan, mungkin jika terhambat dengan pekerjaan, lakukan hal ini saat waktu senggang.

Gaya hidup seperti ini tidak semerta-merta untuk menyusahkan kita, tapi ini akan berguna untuk kita sendiri ke depannya. Bayangkan jika kita tidak “mencintai” diri kita sendiri, apa yang akan terjadi? Mesin yang dipaksa untuk terus menerus bekerja pasti lama-lama akan rusak. Analogikan tubuh kita seperti mesin itu, mungkin saat ini kita masih muda dan metabolisme tubuh masih lancar, namun saat sudah tua, metabolisme tersebut akan menurun dan lama-lama akan berdampak dengan kesehatan kita.

Sudah menjadi rahasia umum bila kesehatan mahal harganya. Kita bisa kehilangan berpuluh-puluh juta hanya untuk berobat, atau bahkan ratusan.
Oleh karena itu, mari kita menjaga kesehatan kita sedari dini dengan gaya hidup sehat.

Thursday, March 7, 2019

LOVE IS COMPLICATED


Percintaan bukan merupakan hal yang sederhana. Mungkin aku masih terlalu muda untuk membahas tentang ini, tapi pada usia seperti inilah aku belajar banyak untuk mencari “cinta” yang sebenarnya dan lebih baik.

Mengapa aku bisa bilang cinta bukan merupakan hal yang sederhana? Karena terkadang kita mencari pasangan yang terlalu sempurna – atau lebih tepatnya yang sangat sesuai dengan keinginan kita. Padahal harusnya kita sadar, bahwa dalam mencari pasangan; akan sangat sulit untuk menemukan yang seperti itu karena semua orang pasti memiliki kekurangan. Justru dari kekurangan itu, kita sebagai pasangan harus saling mengerti dan saling melengkapi.

Selain itu, dalam proses pencarian pasangan kita juga kerap menyalahkan situasi..
Good girl usually wants bad boy, hoping that the boy would change for her and she ignored the good boy.
Bisa juga terjadi kebalikannya.

Namun, ketika salah satunya menyakiti, kita menyalahkan dia dan berujung berharap untuk mendapatkan pasangan yang baik (good boy/girl). Kerap kali, kita tidak melihat bahkan menggubris that good girl/boy yang menyukai kita di awal.

Jika kita masih memiliki pikiran bahwa kita bisa mengubah pasangan kita, aku bisa bilang bahwa pikiran itu adalah salah. Kita TIDAK BISA mengubah kepribadian orang, unless pasangan kita sendiri yang mau berubah dengan tulus, demi cinta, demi kita. Mungkin kita sebagai pasangan hanya bisa mengingatkan, namun kita tidak bisa memaksa.

Ya, oleh karena itu love is complicated. Harus saling sabar, saling mengingatkan, saling perhatian satu sama lain. Tidak bisa memaksakan kehendak salah satu pihak. Makanya, banyak pasangan yang bisa bertahan begitu lama; contoh dekatnya adalah kakek dan nenek kita. Bisa saja juga pasangan yang bertahan lama tersebut tidak memiliki harta yang berlimpah, tapi ketika rasa cinta sudah mendominasi kedua belah pihak – niscaya semua kesulitan bisa dihadapi.

Tidak mudah memang mencari dan mendapatka pasangan yang bisa seperti itu, tapi ada pepatah mengatakan..
‘JODOH TAK AKAN KEMANA’

Maka, kita harus tetap percaya kita bisa mendapatkan pasangan yang terbaik untuk kita, dan jangan lupa untuk terus memperbaiki diri pula demi diri sendiri, pasangan dan orang lain.

Wednesday, March 6, 2019

ANAK RANTAU

Anak rantau....
Anak yang meninggalkan kota kelahirannya untuk menggapai cita-cita, mulai dati pergi kuliah hingga bekerja.
Rumah, keluarga, teman; semuanya ditinggalkan dengan harapan bisa mendapat masa depan yang lebih baik. Tentunya tidak mudah melakukan semua itu.

Kebiasaan di rumah yang selalu disediakan apa saja, saat menjadi anak rantau yang tinggal sendiri, semuanya harus menyiapkan segala sesuatunya sendiri.
Makanan yang biasanya sudah terhidang di meja makan, saat menjadi anak rantau harus mencari atau memasak makanan sendiri.
Suasana rumah yang nyaman, berubah menjadi sepetak ruangan.
Lingkungan yang ramai dengan penuh sapa serta canda tawa, sekarang menjadi ramai hanya karena padatnya penduduk.
Kamar yang biasanya dibersihkan oleh orang lain, sekarang harus membersihkannya sendiri.
Keuangan yang dulu tidak perlu dipusingkan, sekarang harus mengatur keuangan sendiri. Jika salah perhitungan, bisa melarat di akhir bulan.

Jika dulu ada yang mengingatkan untuk makan, sekarang harus ingat untuk jaga diri sendiri–agar orang di rumah juga tidak khawatir.
Jika dulu ada yang membangunkan untuk pergi sekolah, sekarang harus sadar bahwa tidak selamanya kita bisa bergantung pada orang lain.
Jika dulu ada yang memarahi jika bermalas-malasan, sekarang harus tahu diri bahwa malas bisa menghancurkan masa depan.

Semuanya berubah, dan hal ini membuat anak rantau menjadi lebih mandiri.

Kehidupan sebagai anak rantau hanya sebagai pintu untuk membuat kita melihat bahwa dalam dunia ini kita harus berusaha semaksimal mungkin agar dapat bertahan hidup. Ditambah dengan bantuan teknologi, niscaya kesulitan akan lebih mudah teratasi.

Sebagai anak rantau, ingatlah bahwa orang di rumah dan kampung halamanmu berharap besar kepadamu. Semua berharap bahwa kau dapat menjadi anak yang lebih sukses dan lebih baik. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhanmu di sini. Oleh karena itu, kita jangan terlena dengan rasa malas serta sepi, justru kita harus membuktikan bahwa kita mampu membayar kerja keras orang di kampung halaman sana.