Semua orang tentunya tidak ingin disakit dan dikecewakan. Baik
sakit secara fisik, mental, maupun emosional. Rasa sakit itu tentunya sangat
membuat kita sedih, bahkan bisa saja sampai berpikir tidak rasional. Kita juga
bisa berubah menjadi pribadi yang berbeda, seperti menjadi orang yang
pendendam, memiliki trauma, hingga menjadi takut untuk bertemu dengan orang.
Sakit secara fisik mungkin bisa terobati dan pudar bekasnya.
Ya, hanya pudar karena setiap luka pasti akan meninggalkan bekas –meskipun sedikit.
Lalu, bagaimana dengan luka di hati yang notabene adalah luka emosional?
Perasaan dan emosi adalah salah satu yang membuat manusia
menjadi manusia. Dengan adanya emosi, kita bisa merasakan empati satu sama
lain. Namun, sisi emosi ini juga menjadi salah satu titik kelemahan manusia. Bayangkan
bagaimana jika titik terlemahmu disakiti oleh orang lain?
Sangat menyesakkan pastinya.
Sama seperti badan, hati juga bisa terluka. Biasanya, luka
di hati ini yang lebih lama sembuhnya karena lukanya tidak terlihat sama
sekali, bahkan oleh diri kita sendiri. Lalu, bagaimana luka di hati bisa
sembuh? Apakah ada obatnya –seperti obat untuk luka di badan?
Obatnya ada, yaitu dari diri kita sendiri (yang pastinya
dibantu dengan dukungan orang terdekat). Diri kita sendiri harus siap dan menerima
kenyataan, kita harus memiliki keyakinan bahwa kita kuat dan tidak akan mudah
hancur oleh apapun itu. Saat emosi sedang jatuh, gunakan pikiran yang realistis
untuk menampalnya. Jangan biarkan emosi mendominasimu.
Selain itu, time will
heal. Waktu akan menyembuhkan kita, cepat atau lambat. Kehidupan akan
selalu berputar, sehingga kita harus percaya bahwa hidup kita tidak mungkin
selalu di bawah. Ada saatnya kita akan bangkit dan berada di top point. Life goes on no matter what, jangan sampai kekecewaan yang
disebabkan oleh orang lain membuat hidupmu hancur. Sebagai makhluk hidup, kita
harus tetap kuat dan tabah untuk dapat bertahan, atau bahkan menjadi yang lebih
baik lagi.
Jangan lupa bahwa waktu akan mendukung untuk menyembuhkanmu
jika dirimu sendiri sadar dan memiliki kemauan untuk sembuh. Semua orang pasti
bisa kuat dan bangkit, hanya saja setiap orang berbeda-beda untuk masa bangkit
dan sembuh. Seperti yang sudah ditulis di awal, setiap luka pasti akan
meninggalkan bekas; termasuk luka di hati. Oleh karena itu, jangan biarkan
bekas luka itu menjadi kekurangan kita., tapi gunakanlah bekas luka itu sebagai
bukti bahwa kita bisa menjadi pribadi yang lebih kuat.
-You were strong
before, and you’ll be stronger after-
No comments:
Post a Comment
What's your opinion?