Tuesday, March 5, 2019

FORGIVE NOT FORGET


Pernahkan kamu dikecewakan oleh orang lain?
Pernahkah kamu disakiti oleh orang lain?
Pernahkah kamu diingkari janjinya oleh orang lain?
Jika pernah, mungkin kata ini adalah kata yang cukup sering kamu dengar.
“MAAF....”

Maaf adalah sebuah kata yang sakral. Maaf membuat kita mengampuni kesalahan orang lain. Maaf membuat hati kita menjadi lebih tenang karena kita sudah tidak merasa kesal atau marah pada perbuatan orang lain kepada kita.

Sebuah kata maaf yang dilontarkan secara tulus membuat kita sadar bahwa Tuhan saja Maha Pengampun, maka sebagai manusia kita juga harus saling mengampuni satu sama lain. Namun, memang proses memaafkan seseorang tidak mudah. It can takes a long time to forgive someone. Lama atau durasi waktu kita memaafkan seseorang biasanya tergantung dengan bagaimana orang lain itu melukai dan mengecewakan kita.

Sebagai seorang manusia, tentunya kita tidak sempurna, bahkan jauh dari kata itu. Memaafkan saja sudah menjadi hal yang tidak mudah untuk kita lakukan, namun seperti yang sempat disinggung sebelumnya bahwa time heals, maka niscaya kita bisa memaafkan sedikit demi sedikit kesalahan orang lain tersebut. Tapi, satu hal yang membedakan kita dengan Tuhan yang sempurna; yakni kita bisa cenderung MEMAAFKAN TAPI TIDAK MELUPAKAN.

Kita mungkin bisa saja memberi ampun kepada orang yang menyakiti kita; tapi pasti ingatan kita akan perbuatan orang itu tidak akan terlupakan. Hal ini yang biasa membuat sikap kita berubah dan situasi tidak akan kembali menjadi sama seperti semula. Hal itu sudah wajar adanya.

Meskipun demikian, alangkah lebih baik jika kita tetap menjalin silaturahmi dengan orang tersebut. Jangan kita menjadi pribadi yang ingin balas dendam karena jika kita melakukan semua itu, kita tidak ada bedanya dengan orang yang telah menyakiti kita.

Bukankah lebih baik jika kita bisa hidup dalam pikiran dan hati yang tenang? Semua ingatan kita mengenai kekecewaan tersebut; jadikanlah sebagai pengalaman dan pelajaran berharga agar hidup kita bisa menjadi lebih baik ke depannya.

No comments:

Post a Comment

What's your opinion?