Pernahkan kamu dikecewakan oleh orang lain?
Pernahkah kamu disakiti oleh orang lain?
Pernahkah kamu diingkari janjinya oleh orang lain?
Jika pernah, mungkin kata ini adalah kata yang cukup sering
kamu dengar.
“MAAF....”
Maaf adalah sebuah kata yang sakral. Maaf membuat kita
mengampuni kesalahan orang lain. Maaf membuat hati kita menjadi lebih tenang karena
kita sudah tidak merasa kesal atau marah pada perbuatan orang lain kepada kita.
Sebuah kata maaf yang dilontarkan secara tulus membuat kita
sadar bahwa Tuhan saja Maha Pengampun, maka sebagai manusia kita juga harus
saling mengampuni satu sama lain. Namun, memang proses memaafkan seseorang
tidak mudah. It can takes a long time to
forgive someone. Lama atau durasi waktu kita memaafkan seseorang biasanya
tergantung dengan bagaimana orang lain itu melukai dan mengecewakan kita.
Sebagai seorang manusia, tentunya kita tidak sempurna, bahkan
jauh dari kata itu. Memaafkan saja sudah menjadi hal yang tidak mudah untuk
kita lakukan, namun seperti yang sempat disinggung sebelumnya bahwa time heals, maka niscaya kita bisa
memaafkan sedikit demi sedikit kesalahan orang lain tersebut. Tapi, satu hal
yang membedakan kita dengan Tuhan yang sempurna; yakni kita bisa cenderung
MEMAAFKAN TAPI TIDAK MELUPAKAN.
Kita mungkin bisa saja memberi ampun kepada orang yang menyakiti
kita; tapi pasti ingatan kita akan perbuatan orang itu tidak akan terlupakan. Hal
ini yang biasa membuat sikap kita berubah dan situasi tidak akan kembali
menjadi sama seperti semula. Hal itu sudah wajar adanya.
Meskipun demikian, alangkah lebih baik jika kita tetap
menjalin silaturahmi dengan orang tersebut. Jangan kita menjadi pribadi yang
ingin balas dendam karena jika kita melakukan semua itu, kita tidak ada bedanya
dengan orang yang telah menyakiti kita.
Bukankah lebih baik jika kita bisa hidup dalam pikiran dan
hati yang tenang? Semua ingatan kita mengenai kekecewaan tersebut; jadikanlah
sebagai pengalaman dan pelajaran berharga agar hidup kita bisa menjadi lebih
baik ke depannya.
No comments:
Post a Comment
What's your opinion?