Wednesday, March 13, 2019

SALING MENGERTI


Dunia itu luas, isinya juga bermacam-macam mulai dari tumbuhan, hewan, manusia, hingga bakteri. Semua yang ada di dunia ini mungkin nampak sama dan satu spesies, namun sadar gak sih kalau sebenarnya semua itu tidak 100% sama?

Bentuk pohon kelapa secara kasat mata mungkin sama saja semuanya, tapi pasti ada bedanya, misal dari jumlah daun atau tekstur batangnya. Terlebih lagi dengan manusia. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, bahkan yang kembar identik sekali pun. Kita tidak  bisa mengelompokkan semua orang itu sama.

Manusia berbeda-beda mulai dari bentuk tubuh, bentuk wajah, dan bentuk fisik lainnya. Tentunya untuk sifat dan karakter lebih berbeda lagi setiap individunya. Semakin kita mengenal banyak orang, semakin kita menemukan beragam sifat orang.

Dikarenakan semua perbedaan tersebut, kita sebagai makhluk sosial juga harus saling mengerti. Kita tidak bisa menuntut orang-orang tersebut untuk berperilaku dan bersikap sesuai dengan keinginan kita. Kita tidak boleh marah jika ada sifat orang lain yang bertentangan dengan kita, kecuali sifatnya itu salah dan sampai merugikan  kita.

Justru kita sebagai manusia harus saling memaklumi satu sama lain. Kita memiliki kemampuan beradaptasi, maka kita bisa gunakan kemampuan itu untuk bersosialisasi dengan lebih baik lagi. Kita turunkan ego kita masing-masing, kita coba untuk memposisikan diri sebagai orang lain tersebut. Jangan kita langsung men-judge orang lain tanpa kita tahu dan mencoba memahami keadaan sebenarnya.

Namun, selain memikirkan keinginan orang lain tentunya kita juga tetap harus memikirkan diri sendiri. Kita sangat boleh –bahkan dianjurkan untuk bersikap baik; tapi jangan sampai kebaikan kita menjadi bumerang. Bisa saja kebaikan kita disalahgunakan sehingga kita menjadi korban dari niat jahat orang lain. Maka, kita juga harus bijak untuk besikap baik di dunia yang kejam ini.

Kita harus banyak intropeksi pada diri sendiri, jangan terlalu egois dan banyak menuntut pada orang lain namun jangan juga terlalu polos dan baik hingga tidak memikirkan diri sendiri. Jika semua hal itu sudah seimbang, maka dalam hidup bersosialisasi juga akan baik adanya. Kuncinya adalah saling mengerti saja satu sama lain J

Tuesday, March 12, 2019

MAKE UP

Wanita dan make up adalah dua hal yang pada zaman sekarang cukup sulit dipisahkan. Make up adalah berbagai benda yang dapat digunakan untuk merias wajah, mulai dati kulit wajah, bibir, alis, hingga bulu mata. Untuk merias satu wajah, berbagai macam make up bisa digunakan.

Wanita juga rela untuk menghabiskan waktu berjam-jam di depan kaca untuk mendapatkan riasan terbaiknya. Make up itu bagaikan melukis bagi wanita karena wajah seolah kanvasnya dan make up ada cat warnanya. Kita melukiskan berbagai goretan untuk mendapatkan hasil yang indah.

Mengapa wanita rela untuk melakukan itu? Apakah hanya untuk menyenangkan beberapa pihak? Apakah wanita memiliki rasa kurang percaya diri? Apakah wanita merasa jelek jika tidak menggunakan make up?

Wanita rela melakukan semua itu pada dasarnya adalah untuk kesenangan dan kepuasan pribadi. Make up adalah salah satu sarana agar kita dapat tampak lebih menarik dengan menutupi beberapa kekurangan di wajah kita. Mungkin memang ada wanita yang kurang percaya diri, oleh karena itu dia menggunakan make up untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Dari rasa percaya diri tersebut, kita memiliki rasa self esteem yang tinggi juga.

Selain itu, biasanya wanita memakai make up untuk kesenangan pribadi selayaknya melakukan hobi. Kemudian, agar terlihat lebih “rapi” juga menjadi salah satu alasan wanita melakukan make up. Menunjukkan kesan bahwa wanita gemar merawat penampilan dan diri juga bisa ditunjukkan melalui penggunaan make up -meskipun hal ini tidak sepenuhnya benar; namun persepsi orang rata-rata seperti itu.

Terkadang, ada banyak orang yang salah kaprah bahwa wanita yang rutin menggunakan make up yang tebal pasti memiliki wajah asli/natural yang kurang cantik. Seperti yang tertulis di atas, wanita menggunakan make up untuk menutupi beberapa kekurangan di wajah dan agar dapat meningkatkan rasa kepercayaab diri saja. Tidak ada wanita yang jelek, karena cantik itu relatif dan cantik tidak bisa terkotak-kotakkan hanya melalui penampilan fisik saja.

Jadi, make up bukan untuk membohongi publik akan penampilan; bukan juga untuk menyenangkan hati orang lain. Tapi, semua dilakukan wanita untuk diri mereka sendiri.

Untuk para wanita, kamu cantik apa adanya. Cantik bisa dinilai dari berbagai sisi, jadi jangan terlalu insecure jika tidak menggunakan make up karena kita pasti masih memiliki inner beauty :)

Monday, March 11, 2019

BERDOA


Mungkin saat kita kecil, kita sering mendengar nasihat orang tua untuk berdoa sebelum tidur. Mungkin juga saat kecil, kita rutin melakukan hal itu. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, apakah kita hingga kini masih rutin untuk berdoa?

Saat sudah mulai dewasa, logika dan rasionalitas kita sudah terbentuk dengan matang. Kita sudah merasakan pahit-manisnya kehidupan juga istilahnya. Sempat tidak kita berpikir, gunanya doa itu apa sih? Kenapa kita harus doa sebelum tidur, atau sebelum makan, atau sebelum melakukan aktivitas? Sepertinya buang-buang waktu saja.

Jika Anda pernah berpikir seperti itu, mungkin Anda harus ingat akan kiasan ini..
“Hidup itu bagaikan roda, terus berputar. Semua sisi roda pasti akan pernah merasakan posisi di atas, tengah, dan bawah dimana mereka terkena kerasnya jalanan.”

Sama dengan kehidupan ini, ada saatnya kita akan merasakan kita sedang di posisi atas, atau saat stagnan dan biasa saja, kemudian saat terpuruk dan di bawah. Saat di atas, kita pasti akan sangat bahagia dan mendapatkan kesuksesan. Saat di bawah, kita mungkin akan sangat sedih berhari-hari dan bisa saja putus harapan.

Lalu, apa hubungannya dengan berdoa?

Saya tidak mau mengatakan bahwa doa bisa mengubah semua itu. Hidup tetap harus diimbangi dengan kerasionalitasan, yang ingin saya katakan adalah jika kita memiliki iman kepada Tuhan apapun agamamu, dengan doa kita bisa berkomunikasi dengan-Nya. Tuhan akan senantiasa mendengar kita –mungkin jika dikaitkan dengan logika akan tidak masuk akan. But, what I’m trying to say is dengan doa kita bisa merasakan ketenangan dalam diri kita.

Pikiran adalah sesuatu yang mengontrol diri kita, jika kita berpikir kita bisa baik-baik saja niscaya semua bisa berjalan lebih baik. Ketenangan pikiran mungkin bisa didapatkan dengan cara berdoa dan taqwa kepada Tuhan. Kita berdoa setiap harinya bukan untuk membuang-buang waktu, tapi kita berdoa untuk bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Mulai dari kenikmatan duniawi, makanan, hingga setiap kesempatan untuk mengedipkan mata kita juga harus kita syukuri karena itu berarti Tuhan  masih memberikan kita kesempatan untuk hidup.

Saat terjatuh dan terpuruk, kita berdoa untuk minta kekuatan agar dapat cepat selesai semua masalahnya. Kita meneguhkan kepercayaan kita bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada umatnya yang melebihi kemampuannya. Kita percaya, Tuhan pasti akan selalu memberikan yang terbaik untuk umat-Nya.

Oleh karena itu, doa bukan hanya sekedar formalitas dalam agama. Tapi, doa bisa membawa ketenangan dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur dengan kehidupan kita.

Sunday, March 10, 2019

PAHLAWAN MASA KINI


Dahulu kala, pahlawan suatu negara adalah orang yang memperjuangkan kemerdekaan negaranya hingga titik darah penghabisan. Mereka terjun ke medan perang dengan rasa ingin merdeka dan menang untuk negaranya. Meninggalkan keluarga demi kejayaan bangsa. Saat negaranya sudah merdeka, keguguran atau keberhasilan mereka akhirnya dikenang.

Sekarang, banyak negara yang sudah merdeka dan memiliki kedaulatannya masing-masing. Lantas, siapa yang layak kita sebut sebagai pahlawan zaman sekarang? Jika kita melihat guru, mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa karena mereka dengan sabar dan telaten karena mengajar generasi penerus bangsa agar dapat sukses ke depannya sehingga dapat menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa dan negara pula.

Selain guru, ada salah satu pekerjaan lagi yang pantas kita sebut pelakunya sebagai pahlawan negara. Mereka adalah ATLET. Atlet dari berbagai cabang olahraga yang setiap lombanya membawa nama negaranya. Ketika menang, nama negara mereka juga yang disanjung.

Atlet-atlet tersebut juga berperang. Mereka berlatih setiap hari untuk dapat memberikan yang terbaik, mereka mengurangi waktu bersenang-senang mereka agar fisiknya dapat semakin bugar, mereka rela meninggalkan keluarga mereka untuk berminggu-minggu saat mengikuti turnamen. Saat berlomba, rasa nasionalisme mereka tidak perlu ditanyakan lagi. Pasti mereka ingin selalu memberikan yang terbaik dan memberikan kemenangan kepada negaranya.

Tidak ada atlet yang mau kalah saat bertanding, hanya kadang berbagai faktor membuat mereka bisa kalah. Rasa sedih dan kecewa pasti mereka rasakan pada diri mereka sendiri. Mereka akan merasa sebagai pahlawan yang kalah di medan perang. Tak jarang pula, saat mereka kalah maka negaranya malah mencaci maki mereka; seolah para atlet tersebut tidak ingin membanggakan negaranya.

Namun, saat menang seluruh negara bahkan dunia memuja mereka. Mereka dengan bangga menyanyikan lagu Indonesia Raya pada penyerahan piala atau medali, mereka menangis bangga saat bendera negaranya berada pada barisan paling tinggi. Semua kerja keras selama ini, mereka lakukan agar negaranya dapat ‘menang’ dan memberikan kebanggaan untuk negaranya agar diakui oleh negara lain.

Kesimpulannya, para atlet yang membela negara pasti sudah berjuang sekuat tenaga mereka.  Saat mereka kalah pun, pasti itu bukan keinginan mereka; dalam pertandingan sudah pasti akan ada yang menang dan kalah. Tapi, yang perlu diingat adalah mereka berkorban begitu banyak hanya untuk membanggakan negara mereka agar  dapat dielu-elukan oleh negara lain. Oleh karena itu, mari kita jangan menyalahkan para atlet saat mereka terpuruk; berikanlah kritik yang dapat membangun. Terus semangati mereka, karena mereka adalah...
PAHLAWAN BANGSA MASA KINI.

Saturday, March 9, 2019

GAYA HIDUP SEHAT

Hidup sehat bukan merupakan hal yang mudah. Mulai dari hal sederhana, seperti sarapan, makan siang, dan makan malam saja jika jarang sekali untuk melakukannya tepat waktu. Makan 4 sehat, 5 sempurna juga sudah jarang kita lakukan karena adanya kemudahan makanan yang instan.

Di dunia serba instan dan semua kesempatan dijadikan ladang ekonomi, membuat kita menjadi sedikit malas untuk melakukan gaya hidup sehat. Makanan dan minuman instan, rumah makan dimana-mana, tempat olahraga yang sekarang berbayar dan tidak murah harganya. Semua gaya hidup tersebut membuat pola hidup sehat sulit diatur. Belum ditambah dengan kenikmatan duniawi dimana banyak pengusaha yang membuat makanan yang unik.

Faktor lainnya juga seperti telepon genggam dan sosial media. Kita menjadi cenderung menghabiskan banyak waktu menatap benda persegi panjang ini dari pada melakukan hal lain yang mungkin lebih produktif. Sosial media dan telepon genggam ini juga membuat kecanduan sehingga dapat mengganggu waktu istirahat kita. Kita, terutama anak muda kerap begadang dengan memainkan telepon genggam ini.

Semua kebiasaan ini memang sulit dihentikan karena lingkungan sekitar juga mendukung gaya hidup seperti ini. Tapi, setidaknya kita bisa untuk mulai membatasi diri kita dalam segala aspek agar dapat lebih mendapatkan hidup yang sehat. Kita bisa mulai untuk lebih makan makanan yang sehat, seperti sayuran dan buah-buahan. Kita juga bisa melakukan olahraga ringan tanpa harus ke tempat olahraga. Kita perbaiki waktu makan kita pelan-pelan, mungkin jika terhambat dengan pekerjaan, lakukan hal ini saat waktu senggang.

Gaya hidup seperti ini tidak semerta-merta untuk menyusahkan kita, tapi ini akan berguna untuk kita sendiri ke depannya. Bayangkan jika kita tidak “mencintai” diri kita sendiri, apa yang akan terjadi? Mesin yang dipaksa untuk terus menerus bekerja pasti lama-lama akan rusak. Analogikan tubuh kita seperti mesin itu, mungkin saat ini kita masih muda dan metabolisme tubuh masih lancar, namun saat sudah tua, metabolisme tersebut akan menurun dan lama-lama akan berdampak dengan kesehatan kita.

Sudah menjadi rahasia umum bila kesehatan mahal harganya. Kita bisa kehilangan berpuluh-puluh juta hanya untuk berobat, atau bahkan ratusan.
Oleh karena itu, mari kita menjaga kesehatan kita sedari dini dengan gaya hidup sehat.

Thursday, March 7, 2019

LOVE IS COMPLICATED


Percintaan bukan merupakan hal yang sederhana. Mungkin aku masih terlalu muda untuk membahas tentang ini, tapi pada usia seperti inilah aku belajar banyak untuk mencari “cinta” yang sebenarnya dan lebih baik.

Mengapa aku bisa bilang cinta bukan merupakan hal yang sederhana? Karena terkadang kita mencari pasangan yang terlalu sempurna – atau lebih tepatnya yang sangat sesuai dengan keinginan kita. Padahal harusnya kita sadar, bahwa dalam mencari pasangan; akan sangat sulit untuk menemukan yang seperti itu karena semua orang pasti memiliki kekurangan. Justru dari kekurangan itu, kita sebagai pasangan harus saling mengerti dan saling melengkapi.

Selain itu, dalam proses pencarian pasangan kita juga kerap menyalahkan situasi..
Good girl usually wants bad boy, hoping that the boy would change for her and she ignored the good boy.
Bisa juga terjadi kebalikannya.

Namun, ketika salah satunya menyakiti, kita menyalahkan dia dan berujung berharap untuk mendapatkan pasangan yang baik (good boy/girl). Kerap kali, kita tidak melihat bahkan menggubris that good girl/boy yang menyukai kita di awal.

Jika kita masih memiliki pikiran bahwa kita bisa mengubah pasangan kita, aku bisa bilang bahwa pikiran itu adalah salah. Kita TIDAK BISA mengubah kepribadian orang, unless pasangan kita sendiri yang mau berubah dengan tulus, demi cinta, demi kita. Mungkin kita sebagai pasangan hanya bisa mengingatkan, namun kita tidak bisa memaksa.

Ya, oleh karena itu love is complicated. Harus saling sabar, saling mengingatkan, saling perhatian satu sama lain. Tidak bisa memaksakan kehendak salah satu pihak. Makanya, banyak pasangan yang bisa bertahan begitu lama; contoh dekatnya adalah kakek dan nenek kita. Bisa saja juga pasangan yang bertahan lama tersebut tidak memiliki harta yang berlimpah, tapi ketika rasa cinta sudah mendominasi kedua belah pihak – niscaya semua kesulitan bisa dihadapi.

Tidak mudah memang mencari dan mendapatka pasangan yang bisa seperti itu, tapi ada pepatah mengatakan..
‘JODOH TAK AKAN KEMANA’

Maka, kita harus tetap percaya kita bisa mendapatkan pasangan yang terbaik untuk kita, dan jangan lupa untuk terus memperbaiki diri pula demi diri sendiri, pasangan dan orang lain.

Wednesday, March 6, 2019

ANAK RANTAU

Anak rantau....
Anak yang meninggalkan kota kelahirannya untuk menggapai cita-cita, mulai dati pergi kuliah hingga bekerja.
Rumah, keluarga, teman; semuanya ditinggalkan dengan harapan bisa mendapat masa depan yang lebih baik. Tentunya tidak mudah melakukan semua itu.

Kebiasaan di rumah yang selalu disediakan apa saja, saat menjadi anak rantau yang tinggal sendiri, semuanya harus menyiapkan segala sesuatunya sendiri.
Makanan yang biasanya sudah terhidang di meja makan, saat menjadi anak rantau harus mencari atau memasak makanan sendiri.
Suasana rumah yang nyaman, berubah menjadi sepetak ruangan.
Lingkungan yang ramai dengan penuh sapa serta canda tawa, sekarang menjadi ramai hanya karena padatnya penduduk.
Kamar yang biasanya dibersihkan oleh orang lain, sekarang harus membersihkannya sendiri.
Keuangan yang dulu tidak perlu dipusingkan, sekarang harus mengatur keuangan sendiri. Jika salah perhitungan, bisa melarat di akhir bulan.

Jika dulu ada yang mengingatkan untuk makan, sekarang harus ingat untuk jaga diri sendiri–agar orang di rumah juga tidak khawatir.
Jika dulu ada yang membangunkan untuk pergi sekolah, sekarang harus sadar bahwa tidak selamanya kita bisa bergantung pada orang lain.
Jika dulu ada yang memarahi jika bermalas-malasan, sekarang harus tahu diri bahwa malas bisa menghancurkan masa depan.

Semuanya berubah, dan hal ini membuat anak rantau menjadi lebih mandiri.

Kehidupan sebagai anak rantau hanya sebagai pintu untuk membuat kita melihat bahwa dalam dunia ini kita harus berusaha semaksimal mungkin agar dapat bertahan hidup. Ditambah dengan bantuan teknologi, niscaya kesulitan akan lebih mudah teratasi.

Sebagai anak rantau, ingatlah bahwa orang di rumah dan kampung halamanmu berharap besar kepadamu. Semua berharap bahwa kau dapat menjadi anak yang lebih sukses dan lebih baik. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhanmu di sini. Oleh karena itu, kita jangan terlena dengan rasa malas serta sepi, justru kita harus membuktikan bahwa kita mampu membayar kerja keras orang di kampung halaman sana.

Tuesday, March 5, 2019

FORGIVE NOT FORGET


Pernahkan kamu dikecewakan oleh orang lain?
Pernahkah kamu disakiti oleh orang lain?
Pernahkah kamu diingkari janjinya oleh orang lain?
Jika pernah, mungkin kata ini adalah kata yang cukup sering kamu dengar.
“MAAF....”

Maaf adalah sebuah kata yang sakral. Maaf membuat kita mengampuni kesalahan orang lain. Maaf membuat hati kita menjadi lebih tenang karena kita sudah tidak merasa kesal atau marah pada perbuatan orang lain kepada kita.

Sebuah kata maaf yang dilontarkan secara tulus membuat kita sadar bahwa Tuhan saja Maha Pengampun, maka sebagai manusia kita juga harus saling mengampuni satu sama lain. Namun, memang proses memaafkan seseorang tidak mudah. It can takes a long time to forgive someone. Lama atau durasi waktu kita memaafkan seseorang biasanya tergantung dengan bagaimana orang lain itu melukai dan mengecewakan kita.

Sebagai seorang manusia, tentunya kita tidak sempurna, bahkan jauh dari kata itu. Memaafkan saja sudah menjadi hal yang tidak mudah untuk kita lakukan, namun seperti yang sempat disinggung sebelumnya bahwa time heals, maka niscaya kita bisa memaafkan sedikit demi sedikit kesalahan orang lain tersebut. Tapi, satu hal yang membedakan kita dengan Tuhan yang sempurna; yakni kita bisa cenderung MEMAAFKAN TAPI TIDAK MELUPAKAN.

Kita mungkin bisa saja memberi ampun kepada orang yang menyakiti kita; tapi pasti ingatan kita akan perbuatan orang itu tidak akan terlupakan. Hal ini yang biasa membuat sikap kita berubah dan situasi tidak akan kembali menjadi sama seperti semula. Hal itu sudah wajar adanya.

Meskipun demikian, alangkah lebih baik jika kita tetap menjalin silaturahmi dengan orang tersebut. Jangan kita menjadi pribadi yang ingin balas dendam karena jika kita melakukan semua itu, kita tidak ada bedanya dengan orang yang telah menyakiti kita.

Bukankah lebih baik jika kita bisa hidup dalam pikiran dan hati yang tenang? Semua ingatan kita mengenai kekecewaan tersebut; jadikanlah sebagai pengalaman dan pelajaran berharga agar hidup kita bisa menjadi lebih baik ke depannya.

DEMAM K-POP


K-Wave atau disebut juga dengan Korean Wave adalah istilah yang digunakan untuk menyebut dunia industri hiburan di Korea Selatan. Tidak dapat dipungkiri, Korea Selatan memiliki industri hiburan yang sangat luas dan mampu menyedot perhatian seluruh dunia. K-Wave ini terdiri dari K-drama, K-Music, dan K-Dance.

Artis-artis di sana biasanya disebut dengan idol. Biasanya, idol ini tergabung dalam satu girlgroup atau boygroup. Demam Korea ini sudah terjadi cukup lama di Indonesia, saya masih ingat saat itu saya masih duduk di bangku SD kelas lima (sekitar tahun 2009/2010) dan K-Pop sudah mulai merajalela hingga saat ini.

Korea Selatan memang patut diacungi jempol untuk urusan entertainment ini karena lagu, tarian, dan drama yang mereka suguhkan dapat dinikmati oleh banyak kalangan dan tentunya berkualitas. Bagaimana tidak? Jika seseorang ingin menjadi artis di Korea Selatan, mereka harus menempuh jalur training. Waktu training ini tidak singkat, cukup banyak idol yang menghabiskan waktunya hingga 10 tahun. Beberapa yang singkat setahu saya adalah 2 tahun.

Artis-artis tersebut dilatih agar dapat menjadi publik figur yang menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, apalagi banyak idol yang juga masih remaja. Kekritisan orang Korea Selatan ini juga menjadi salah satu tuntutan bagi mereka yang berjuang ingin menjadi artis, karena jika mereka melakukan kesalahan sedikit maka akan langsung dihujat hingga bisa saja karirnya terancam. Calon-calon artis ini juga terus berlatih tanpa kepastian kapan mereka akan debut. Bisa saja jika calon artis tersebut tidak kuat, dia keluar saat dia masih menjadi trainee.

Namun, berkat kesulitan yang dialami, kesuksesan mereka juga akan mereka dapatkan. Sebut saja idola K-Pop masa kini, seperti BLACKPINK, BTS, TWICE, RED VELVET, EXO, dsb. Selain menyuguhkan hasil karya yang luar biasa, penampilan fisik dari artis-artis Korea tersebut juga menawan. Wajah yang cantik dan tampan, serta badan yang ramping adalah daya tarik mereka juga.
Oleh karena itu, tidak heran jika K-Pop merajalela dengan cepat, semua juga terjadi karena adanya proses sulit yang dilakukan.

Sunday, March 3, 2019

TIME HEALS AND YOU ARE STRONG


Semua orang tentunya tidak ingin disakit dan dikecewakan. Baik sakit secara fisik, mental, maupun emosional. Rasa sakit itu tentunya sangat membuat kita sedih, bahkan bisa saja sampai berpikir tidak rasional. Kita juga bisa berubah menjadi pribadi yang berbeda, seperti menjadi orang yang pendendam, memiliki trauma, hingga menjadi takut untuk bertemu dengan orang.

Sakit secara fisik mungkin bisa terobati dan pudar bekasnya. Ya, hanya pudar karena setiap luka pasti akan meninggalkan bekas –meskipun sedikit. Lalu, bagaimana dengan luka di hati yang notabene adalah luka emosional?

Perasaan dan emosi adalah salah satu yang membuat manusia menjadi manusia. Dengan adanya emosi, kita bisa merasakan empati satu sama lain. Namun, sisi emosi ini juga menjadi salah satu titik kelemahan manusia. Bayangkan bagaimana jika titik terlemahmu disakiti oleh orang lain?
Sangat menyesakkan pastinya.

Sama seperti badan, hati juga bisa terluka. Biasanya, luka di hati ini yang lebih lama sembuhnya karena lukanya tidak terlihat sama sekali, bahkan oleh diri kita sendiri. Lalu, bagaimana luka di hati bisa sembuh? Apakah ada obatnya –seperti obat untuk luka di badan?

Obatnya ada, yaitu dari diri kita sendiri (yang pastinya dibantu dengan dukungan orang terdekat). Diri kita sendiri harus siap dan menerima kenyataan, kita harus memiliki keyakinan bahwa kita kuat dan tidak akan mudah hancur oleh apapun itu. Saat emosi sedang jatuh, gunakan pikiran yang realistis untuk menampalnya. Jangan biarkan emosi mendominasimu.

Selain itu, time will heal. Waktu akan menyembuhkan kita, cepat atau lambat. Kehidupan akan selalu berputar, sehingga kita harus percaya bahwa hidup kita tidak mungkin selalu di bawah. Ada saatnya kita akan bangkit dan berada di top point. Life goes on no matter what, jangan sampai kekecewaan yang disebabkan oleh orang lain membuat hidupmu hancur. Sebagai makhluk hidup, kita harus tetap kuat dan tabah untuk dapat bertahan, atau bahkan menjadi yang lebih baik lagi.

Jangan lupa bahwa waktu akan mendukung untuk menyembuhkanmu jika dirimu sendiri sadar dan memiliki kemauan untuk sembuh. Semua orang pasti bisa kuat dan bangkit, hanya saja setiap orang berbeda-beda untuk masa bangkit dan sembuh. Seperti yang sudah ditulis di awal, setiap luka pasti akan meninggalkan bekas; termasuk luka di hati. Oleh karena itu, jangan biarkan bekas luka itu menjadi kekurangan kita., tapi gunakanlah bekas luka itu sebagai bukti bahwa kita bisa menjadi pribadi yang lebih kuat.

-You were strong before, and you’ll be stronger after-

Saturday, March 2, 2019

PENTING GAK SIH?

Kita hidup di era globalisasi. Semua berita dapat kita akses dengan mudah, bahkan hingga luar negeri sekalipun. Teknologi jiga mendukung hal tersebut, bahkan sekarang sudah banyak berita yang berasal dari masyarakat. Sumber informasi yang masyarakat terima juga mulai beragam, jika dulu hanya melalui koran, televisi, atau radio, maka sekarang hanya dengan sosial media kita sudah bisa mendapatkan berita dengan cepat.

Berbagai jenis berita juga dapat kita baca, mulai dari berita politik, ekonomi, sosial, hingga hiburan. Biasanya, genre hiburan adalah berita yang cukup banyak peminat karena semua kalangan dapat membacanya tanpa segmentasi yang terlalu spesifik. Namun, praktik ini sepertinya ada yang salah karena ada orang yang menggunakan lahan ini untuk mendapat keuntungan atau exposure lebih. Tidak hanya sebagai penerima berita, sekarang masyarakat juga ingin memproduksi berita dengan cara merekam kondisi di sekitar dia, terutama jika melihat artis saat menjalankan kehidupan pribadinya. 

Satu pertanyaan, seberapa penting sih kehidupan pribadi artis?

Tidak hanya masyarakat yang berusaha mengusik kehidupan mereka, tapi hingga media yang seolah-olah tidak ada berita lain yang lebih penting dan berguna untuk publik yang dapat dicari. Media berlomba-lomba hanya demi rating dan perhatian publik. Tapi, apa gunanya bagi kita untuk mengetahui kehidupan artis sedalam itu?

Apakah ada fungsinya bagi kita? Apakah akan berguna bagi kelangsungan hidup kita? Mungkin memang sebagai seorang publik figur, memang pasti harus siap menjadi sororan publik. Tapi, sebagai masyarakat juga kita harus tahu batasan sejauh apa kita dapat “mengusik” kehidupan publik figurnya.


Jadi, bijaklah dapat mengonsumsi berita. Alangkah lebih baik, kita dapat memilah dan mengonsumsi berita yang dapat berdampak dan berguna bagi kita sendiri dan orang banyak.

Saturday, February 23, 2019

550 KM MENUJU KESEJAHTERAAN


Ini adalah sepenggal cerita dari sisi satu orang guru honorer saat Hari Buruh 2018 lalu. Jika biasanya media hanya memberitakan mengenai keseluruhan demonstrasinya, ini adalah sedikit sisi lain dari 'buruh' yang turut berjuang menuntut kesejahteraan.

Waktu menunjukkan pukul 08.00, terik matahari mulai terasa menyengat ke tubuh. Namun, hal tersebut tidak memadamkan suara teriakan semangat dari ribuan orang agar dapat memperoleh kesejahteraannya. Tampak dari arah belakang Monas, mulai datang satu rombongan baru berseragam cokelat.

Rombongan tersebut merupakan rombongan guru honorer yang berasal dari Yogyakarta. Saat mereka sampai di daerah Patung Kuda Arjuna Wiwaha, terlihat dua orang laki-laki yang memegang spanduk rombongan disuruh oleh wanita berbaju hitam yang berperan sebagai koordinator lapangan yang berasal dari Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) untuk bergabung ke barisan depan. Barisan tersebut akan berjalan menuju ke Istana Merdeka.

Tidak hanya satu wanita itu saja yang berperan sebagai koordinator lapangan, tampak pula dua orang wanita lainnya serta satu orang laki-laki di atas truk berteriak dengan lantang yang dibantu dengan toa untuk meneriakkan tuntutan para buruh Indonesia. Terlihat pula satu wanita yang tidak asing wajahnya di dunia pertelevisian Indonesia turut berdiri di sana, Rieke Diah Pitaloka yang terkenal sebagai aktivis buruh juga turut menyemangati suasana.

Hari itu, 1 Mei; merupakan hari sakral bagi mereka para buruh karena di saat itulah mereka menyuarakan aspirasi untuk memperoleh apa yang mereka harapkan kepada pemerintah. Penyuaraan tuntutan yang sudah dimulai sejak pukul enam pagi tersebut dihadiri 50.000 buruh dari berbagai kota di Indonesia seperti Serang, Yogyakarta, dan Maluku.

Terlihat banyak buruh membawa spanduk dengan tulisan-tulisan seperti “HAPUS OUTSOURCING”, “TOLAK UPAH MURAH”, “REVISI UU ASN”, dan masih banyak lagi. Sering terdengar teriakan dari korlap yang memanggil petani, pegawai negeri sipil (PNS) dan guru honorer, dan lainnya untuk menyemarakkan suasana.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00, barisan yang sudah disiapkan sejak pagi mulai berjalan pelan dipandu oleh korlap yang berdiri di atas truk. Tidak ketinggalan, laki-laki berseragam cokelat tersebut dengan semangat mengikuti aksi long march tersebut. Tidak tampak raut wajah lelah dari laki-laki bernama Supardi ini.

Pardi, begitu sapaannya merupakan salah satu guru honorer yang berasal dari Yogyakarta. Ia telah bekerja selama 2,5 tahun dan dia berharap bahwa usahanya datang ke Jakarta sejak malam hari hingga subuh ini dapat terbayarkan dengan kesejahteraan dari pemerintah Indonesia.

Perjalanan diiringi dengan yel-yel serta permainan perkusi dari beberapa buruh membuat semarak sehingga orang-orang seakan lupa dengan teriknya panas matahari. Harapan menuju ke Istana Negara sempat terhambat karena aparat negara seperti Polri dan TNI menutup jalan di depan mintu masuk Monas sehingga korlap harus menghentikan truk di depan Radio Republik Indonesia (RRI) yang berada di dekat Monas.

Pardi dan kawan-kawan buruh lainnya duduk menunggu di jalanan selagi korlap hari buruh ini mencoba untuk bernegosasi dengan pihak kepolisian agar kawat duri yang dipasang dapat dibuka dan anggota polisi maupun TNI yang berdiri tegap menutup jalan dapat minggir.

Setelah beberapa waktu, jalanan dibuka hingga para buruh dapat melanjutkan perjalanan ke daerah Monas. Pardi dan buruh lainnya bergegas berdiri dan melanjutkan perjalanan, harapan laki-laki berusia 37 tahun itu masih dapat disampaikan kepada pemerintah Indonesia. Ia masih berharap perjalanan sepanjang 550 km-nya dapat menjadikan dia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) agar kesejahteraannya lebih terjamin.

Gaji yang didapatkan per bulan hanya kurang dari satu juta rupiah membuat lelaki yang memiliki dua anak ini cukup kesulitan untuk menghidupi keluarganya di Yogyakarta mengingat susu formula untuk anak juga cukup mahal. Pardi berharap dengan diangkatnya guru honorer menjadi PNS dapat memberikan kesejahteraan lebih karena gaji guru PNS terendah saja Rp 1.486.500,- dan belum termasuk tunjangan.

Tidak meningkatnya gaji guru honorer ini membuat Pardi berniat untuk jauh-jauh menempuh perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta agar presiden dapat tahu kesulitan yang dihadapi oleh buruh Indonesia. Namun, harapan seluruh buruh untuk dapat berjalan ke Istana Negara tidak dapat terpenuhi karena hanya salah satu pihak dari persatuan para buruh yang dapat melakukan aksi demonstrasi ini ke Istana Negara.

Pardi dan kawanan buruh lainnya yang memiliki berbagai pekerjaan yang berbeda seperti bidan, dosen, petani, kurir pos, dll yang tidak dapat ikut ke Istana Negara hanya dapat menunggu di sekitaran Monas sembari beristirahat dan makan siang dari beberapa jajanan yang dijajakkan oleh pedagang kaki lima (PKL) yang berada di lingkungan sekitar.

Meskipun mayoritas tidak dapat ikut ke Istana Negara, harapan para buruh di tahun 2018 seperti penurunan harga beras, listrik, & BBM; tolak upah murah dan cabut PP No. 78 tahun 2018; tolak tenaga kerja buruh kasar asal China dan hapus Perpres No. 20 tahun 2018 tentang TKA; serta hapus outsourcing dapat dikabulkan.

Pardi dan para buruh lainnya hanya berharap satu hal dari semua tuntuan tersebut, KESEJAHTERAAN.

SEMUA ORANG ADA WAKTU "MATI"-NYA


Mengeluh merupakan hal yang manusiawi jika sedang lelah menghadapi suatu hal. Biasanya, saat kita mulai jenuh, atau mulai tidak suka dalam mengerjakan satu hal, secara alamiah kita akan mengeluh.

Keluhan tiap orang berbeda-beda, begitu pula dengan cara mengekspresikannya. Ada orang yang memendamnya sendiri, ada yang mencari kesibukan untuk melupakan kelelahannya, ada juga yang ekspresif; menceritakan keluhan dan masalahnya pada orang lain. Semua hal tersebut tidak ada yang salah. Namun, satu hal yang patut diperhatikan adalah jika Anda merupakan orang yang suka menceritakan masalah Anda pada orang lain.

Mengapa hal tersebut harus diperhatikan? Karena SEMUA ORANG MEMILIKI WAKTU “MATI” MASING-MASING. Pernahkah Anda berpikir tentang ini? Jika belum, mungkin Anda boleh mulai memikirkannya sekarang.
Konotasi “mati” di sini adalah saat kita merasa masalah begitu menekan kita, membuat kita sangat lelah dan tidak bersemangat dalam hidup.

Jangan sampai Anda merasa bahwa masalah Anda adalah yang paling berat, Anda tidak pernah tahu masalah orang lain seperti apa. Anda juga tidak pernah tahu seberapa kuat iman dan ketabahan seseorang dalam menghadapi sesuatu.

Tanpa Anda sadari, jika Anda terlalu banyak mengeluh ke orang yang sama-sama sedang “mati” atau mengeluh seolah-olah masalah Anda paling berat sejagad raya, Anda bisa membuat seseorang terganggu. Namun, saya bukan mengatakan Anda tidak boleh berkeluh kesah dengan orang lain, hanya perlu tahu batasannya saja.

Semua orang pasti pernah mengalami titik terendah mereka, yang benar-benar membuat mereka berubah atau terpuruk. Masalah terdiri dari berbagai macam, mulai dari masalah yang ringan hingga berat. Namun, kita harus selalu ingat bahwa SEMUA MASALAH MEMILIKI JALAN KELUARNYA. Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan di luar batasan umat-Nya. Oleh karena itu, kita harus tetap kuat dan tetap bersyukur akan apa yang diberikan dalam hidup ini.

Seperti pada tulisan sebelumnya, everything happens for reasons. Jadi, segala masalah kita juga pasti ada alasannya, pasti ada pelajaran yang bisa dipetik nantinya. Tetap semangat dalam menghadapi setiap masalah, ceritakan pada temanmu; namun tahu batasan; dan yakinlah masalahmu pasti bisa selesai.

Wednesday, February 20, 2019

CAFE JADI MINAT USAHA ANAK MUDA


‘Nongkrong’ berjam-jam di café  sudah menjadi kebiasaan anak muda saat ini. Fenomena ini tentunya memberikan peluang usaha baru yaitu membuka café yang dapat ditempati sebagai tempat ‘nongkrong’ tersebut. Hal ini menarik minat entrepreneur muda untuk membuka usaha café.

Bisnis membuka café ini terus mengalami perkembangan signifikan, terutama di kota-kota besar. Saat ini tercatat sudah ada lebih dari 10.000 café  yang ada di Indonesia. Selain menjadi tempat ‘nongkrong’, café yang nyaman juga biasa dijadikan tempat rapat bagi pengusaha. Hal ini menjadikan bisnis café sebagai bisnis yang dapat menguntungkan.

Seiring pula dengan perkembangan anak muda yang menjadi entrepreneur, usaha café ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi mereka. Sebut saja beberapa pendiri café ini, WINC Collaborative Space & Café, Rick Fernando yang berusia 27 tahun, atau Kafe Markobar milik anak presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang mendirikan café tersebut saat berusia 20-an.

Perkembangan usaha café ini diprediksi akan terus meningkat karena kebiasaan ‘nongkrong’ anak muda saat ini seolah sudah menjadi lifestyle. Duduk berjam-jam untuk sekedar berbincang dengan teman, mahasiswa yang mengerjakan tugas, bahkan sebagai tempat rapat adalah hal yang lumrah yang dapat ditemukan di café hampir setiap harinya.

Lalu, mengapa café saat ini banyak didirikan oleh anak muda?

Melihat perubahan gaya hidup tersebut, tentunya dibutuhkan tempat yang nyaman untuk membuat orang betah duduk berjam-jam di situ. Desain interior yang nyaman serta estetik adalah salah satu faktor utama sebuah café banyak dikunjungi. Sesuai juga dengan konsumen yang ada, café yang didirikan harus memiliki nuansa yang cocok dengan anak muda.

Café yang ada saat ini juga akan dirasa kurang pas jika hanya menyediakan makanan atau minuman yang lezat. Biasanya, café menyediakan hal-hal lain seperti, jaringan Wi-Fi, collaborative room yang bisa digunakan untuk rapat atau bekerja, hingga permainan mulai dari permainan papan (board game) hingga permainan anak panah (dart). Hal-hal tersebut dapat dibilang hal yang terkenal di generasi milenial. Tentunya, hal-hal tersebut juga akan lebih mudah dimengerti serta diterapkan oleh anak muda karena mereka lebih paham tentang keinginan konsumen sesama anak muda.

Selain faktor di atas, biasanya café juga tidak jauh-jauh dari kata kopi, rata-rata banyak café yang menjadikan kopi sebagai menu andalan mereka. Kopi yang dibuat juga bukan kopi rumahan biasa, melainkan berbagai jenis kopi seperi espresso, latte, americano, dll yang merupakan kopi dari luar. Kopi jenis tersebut juga baru mulai ‘hits’ di era milenial sehingga sepertinya akan cukup sulit jika orang yang tidak mengalami era tersebut untuk memahami cita rasa maupun minat konsumen yang ada.

Beberapa di atas membuat banyak café yang ada saat ini lebih banyak didirikan oleh anak muda. Anak muda akan lebih mudah untuk menuangkan kreativitas serta pemikiran terhadap nuansa, pelayanan, dan fasilitas café yang cocok terhadap target konsumen yang ada.

Selain itu, dalam setiap usaha yang dibuat, pasti yang diharapkan adalah keuntungan finansial yang didapat. Dari sumber berita yang ada, pada edisi 2013-2018, total pendapatan sektor café diprediksi akan meningkat dari USD 3,4 miliar menjadi USD 4,16 miliar atau setara dengan Rp 5,834 triliun. Hal ini tentunya sangat menggiurkan bagi yang ingin memulai sebuah usaha.

Anak muda juga masih suka untuk meng-explore hal yang menurutnya potensial. Melihat segala perubahan gaya hidup, bisnis café ini memang cukup potensial untuk menghasilkan keuntungan yang berlimpah. Bisnis ini juga dapat dijadikan sebagai bisnis jangka panjang, apalagi jika kita mampu melakukan inovasi terus menerus sehingga semakin menarik minat konsumen, tidak hanya dari anak muda namun dari berbagai kalangan. Jadi, apa kalian tertarik untuk membuka bisnis café ini?

Tuesday, February 19, 2019

DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT


“Setiap orang memiliki talenta yang berbeda-beda, setiap manusia memiliki keunikan sendiri.” – itu adalah pepatah yang cukup terkenal dan memang benar adanya.

Mengapa saya bisa bilang benar? Karena saya merasakan hal itu sendiri.
Sedikit cerita, saya berasal dari sebuah kabupaten kecil di Kalimantan Barat. Lingkup pergaulan saya sejak kecil juga tidak luas; apalagi saya bersekolah di satu yayasan yang sama sejak SD hingga SMA. Sejak SD, saya dikenal sebagai anak yang cukup pintar dalam kelas terutama dalam kelas Bahasa Inggris dan Mandarin. Selain itu, dalam lingkup pertemanan di luar sekolah juga saya dikenal sebagai pribadi yang berani berbicara depan publik, aktif, dan kritis.

Saya menjadi siswi yang sering dipercaya teman hingga sekolah untuk melakukan kegiatan akademik seperti membantu teman belajar hingga ikut olimpiade dan debat. Saat SMA, saya mengikuti debat bahasa Inggris dan menjadi juara I.

Tidak bisa dipungkiri, dengan prestasi yang saya dapatkan membuat saya memiliki kepercayaan diri lebih. Saya merasa saya sudah menjadi anak yang pintar; tapi saya tetap sadar bahwa saya tidak boleh sombong.

Masa sekolah telah usai, saya memasuki fase kehidupan perkuliahan dimana saya merantau. Setelah merantau, banyak hal yang membuat saya terkejut. Mulai dari kepribadian orang-orang dan teman baru, gaya hidup, dan keahlian setiap orang yang berbeda-beda. Saat saya di sini, saya menemukan banyak orang seperti saya, atau bahkan lebih pintar dan kritis dari pada saya.

Hal ini membuat saya tersadar bahwa dunia luar sangat luas dan kita tidak boleh merasa terlalu bangga pada diri sendiri karena masih banyak orang yang ternyata kemampuannya lebih dari pada kita.

Pepatah “Di atas langit masih ada langit” adalah kalimat yang pas untuk hal ini. Kita boleh berbangga, tapi jangan sampai lupa diri. Jangan mudah puas, kita harus tetap belajar untuk mencapai our best. Jangan lupa pula untuk mengajarkan sesama karena dengan membagi ilmu ke orang lain; kita bisa mendapat tambahan ilmu untuk diri sendiri.

Monday, February 18, 2019

SELF LOVE


Pernah gak sih kamu merasa kamu itu orang yang gak berguna?
Pernah gak sih kamu merasa kamu itu orang yang bodoh karena melakukan kesalahan?
Pernah gak sih kamu merasa kamu itu orang yang gak pantas?
Pernah gak sih kamu merasa kamu orang yang paling gak beruntung di dunia ini?
Jika pernah, mungkin kamu kekurangan rasa self love.

Self love adalah kesadaran akan rasa cinta dan peduli pada diri sendiri karena menganggap diri kita sudah baik adanya dan pantas untuk mendapatkan sesuatu.
Self love tidak sama dengan over confident. Jangan sampai salah kaprah. Kamu akan disebut overconfident saat kamu merasa kamu yang paling benar, paling pantas, dan bahkan meremehkan orang lain.

Jangan merasa kamu akan ke-pede-an dan dihujat jika kamu melakukan self love.

Jika kamu merasa tidak berguna; kamu harus sadar bahwa kamu sudah berjuang, kamu sudah memberikan yang terbaik, dan kamu pantas mendapatkan kebahagiaan.

Jika kamu merasa kamu orang yang bodoh karena melakukan kesalahan; kamu harus sadar bahwa semua orang pernah melakukan kesalahan, semua kesalahan juga pasti ada pembelajaran yang bisa dipetik sehingga kamu tidak perlu merasa bodoh.

Jika kamu merasa kamu itu orang yang gak pantas; kamu harus tahu bahwa semua orang punya kesempatan yang sama. Tidak ada yang lebih pantas dan tidak ada yang tidak pantas. Kamu sangat worth untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta dari orang lain.

Jika kamu merasa kamu tidak beruntung; kamu harus tahu dan sadar bahwa masih banyak orang di luar sana yang sangat kekurangan, tidak bisa makan, minum, tidur, bersekolah. Ada juga yang kekurangan dalam hal fisik. Masih banyak yang lebih menderita dari kita. Oleh karena itu, kita harus bersyukur karena masih bisa merasakan kenyamanan dan kesempurnaan fisik tersebut. Satu hal yang tidak beruntung bukan berarti hidupmu buruk, itu hanya satu hari yang buruk sehingga kita bisa lebih bersyukur esok hari.

Yakinlah bahwa dirimu pantas dan sudah baik adanya sehingga tidak perlu merasa insecure pada diri sendiri.

Saturday, February 16, 2019

MERAUP UNTUNG DARI BOLA UBI

Jika mendengar kata “ubi”, mungkin Anda berpikir bahwa itu hanya sejenis umbi-umbian yang memiliki banyak nutrisi. Harga ubi yang cenderung relatif murah, yakni sekitar Rp 1.500,- hingga Rp 4.000,- per kilogram membuat ubi banyak diminati sebagai bahan makanan. Seiring perkembangan zaman, ubi dapat dijadikan berbagai macam makanan ringan seperti keripik hingga bola ubi. Namun, siapa sangka dari ubi ini kita bisa mendapatkan keuntungan hingga puluhan juta rupiah?

Bola ubi adalah salah satu jajanan dari Bandung yang sedang hits saat ini. Bola ubi adalah jajanan berbentuk bola-bola dengan bahan utama ubi dan kemudian digoreng hingga akan renyah saat dimakan. Tidak hanya di Bandung, jajanan yang mulai dikenal sejak 2016 ini sudah berada di banyak kota di Indonesia. Salah satu usaha bola ubi yang terkenal adalah “BOBOBI, Bola-bola Ubi”.

Dimiliki oleh Rivaldo Tandra Pangesthio (23), Rio Pangesthio (24), dan Edwin Susanto (21), BOBOBI sudah memiliki lebih dari 50 franchise yang tersebar di hampir seluruh Indonesia. Tidak hanya di Pulau Jawa, BOBOBI ini sudah melakukan ekspansi bisnis hingga ke Makassar, Pontianak, Banjarmasin, dan kota lainnya.

Usia muda tidak menghalangi niat mereka untuk memulai usaha sebagai entrepreneur makanan ini. Bermula dari keisengan berjalan-jalan ke Bandung, kemudian mencicipi jajanan bola ubi ini membuat mereka melihat peluang.

“Waktu itu liburan sih sama teman-teman ke Bandung, makan bola ubi dan enak kan. Nah, kepikiran ni di Jakarta belum ada. Kenapa kita enggak bawa ke Jakarta, pasti ramai,” ujar Edwin, saat ditemui di salah satu franchise BOBOBI di Alam Sutera.

Usaha yang dimulai pada April 2017 ini, membuat laki-laki kelahiran 14 November ini memiliki penghasilan sendiri sehingga bisa menambah uang jajan maupun untuk menabung. Mengeluarkan modal total Rp 15 juta untuk berjualan bola ubi ini, mengajarkan Edwin untuk bekerja lebih keras agar mampu meraup keuntungan yang banyak. Dari kerja kerasnya tersebut, terbukti sekarang omset yang didapatkan dari BOBOBI ini mampu mencapai Rp 20 juta per bulan.

“Awal-awal sampai Rp 25 juta sampai Rp 30 juta per bulan. Kalau sekarang sudah agak turun, jadi Rp 20 juta per bulan. Tapi pas lebaran, bisa sampai Rp 40 juta, sih,” ungkapnya.

Sebagai mahasiswa jurusan Public Relations (PR) di sebuah universitas di Tangerang, Edwin memanfaatkan ilmu yang didapatkan seperti marketing dan personal branding untuk membantunya memasarkan BOBOBI ini. Namun, ia mengakui bahwa dengan menjadi entrepreneur secara langsung bisa menambah relasi serta membuat dirinya mengetahui cara dunia kerja sesungguhnya. Branding, marketing, dan mencari karyawan adalah beberapa hal yang dia belajar secara langsung, tidak hanya dari teori saja.

Salah satu contoh nyata yang dilakukan Edwin untuk marketing adalah memberikan voucher gratis BOBOBI ini melalui media kampus tempat dia mengenyam pendidikan.

“Kalau kita kasih voucher gitu kan, kita dapet promosi dari media itu. Lalu, orang yang dapet voucher juga malah jadi ke tempat kita untuk beli. Bisa aja dia ramean datengnya, dan itu bisa bikin untung kan,” kata Edwin lagi.

Perjalanan tidak selalu mulus, usaha yang pertama mereka buka di Villa Pertama Karawaci ini membuat Edwin, dkk belajar untuk sabar serta memikirkan strategi yang cocok agar BOBOBI dapat dikenal banyak orang. Hal ini membuat waktu senggangnya sempat berkurang.

“Awal-awal kita harus handle kesini terus tiap malam. Lihat gimana perkembangannya.” kata Edwin lagi.

Edwin, Rivaldo, dan Rio memutuskan untuk membuka di Villa Permata karena Villa Permata adalah satu tempat yang khusus menjual makanan dan biasanya ramai untuk dikunjungi. Selain itu, mereka juga menyesuaikan lokasi usaha mereka dengan target konsumen mereka yakni anak muda. Di daerah yang mereka pilih, memang terdapat universitas sehingga cocok untuk menarik konsumen. Oleh karena itu, mereka melihat peluang yang cukup besar dan membukanya di situ.
Setelah usaha di Villa Permata sudah stabil, Edwin dan rekannya memutuskan untuk membuka cabang di Pasar Delapan, Alam Sutera dan Pasar Modern Paramount, Gading Serpong karena melihat peluang yang sama seperti di Villa Permata.

Selain itu, kesulitan terbesar juga sempat dirasakan saat beberapa franchise belum memiliki karyawan sehingga membuat Edwin harus terjun langsung ke lapangan untuk menjaga BOBOBI ini. Edwin mengaku saat bulan pertama dia berjualan, semua harus dikerjakan sendiri, mulai dari produksi seperti pembuatan hingga ke pemasarannya.

“Belanja bahan sendiri, bikin sendiri, ngejualin sendiri udah pernah dirasain pas pertama buka di Viper (singkatan dari Villa Permata). Capek sih waktu itu, cuma jadi banyak pengalaman,” ungkap laki-laki setinggi 180 cm ini.

Namun, semua usaha dan keringat Edwin dan rekannya telah terbayarkan karena dengan BOBOBI yang sudah berkembang ini, dia tidak perlu lagi untuk selalu memantau setiap hari karena sudah mampu merekrut karyawan. Keuangannya juga sudah lancar, terbukti dalam sebulan dia mampu meraup untung hingga jutaan rupiah.

Saat ini, BOBOBI “Bola-bola Ubi” juga telah memiliki struktur bisnis seperti struktur bisnis umumnya. Mereka sudah memiliki kantor sendiri dan sudah memiliki berbagai divisi yang dapat membantu mengatur berjalannya bisnis ini seperti bagian supervisi, marketing, keuangan, koki, pemasaran.

Harapan Edwin juga berharap agar BOBOBI dapat lebih mengekspansi bisnisnya lebih luas ke seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Edwin juga berpesan agar anak muda dapat lebih berani untuk ambil resiko dan mampu melihat peluang jika ingin menjadi entrepreneur.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah entrepreneur di Indonesia pada Oktober 2017 adalah 3,4 persen dari jumlah populasi penduduk. Hal ini berarti baru sekitar 8 juta penduduk yang berwirausaha. Padahal wirausaha adalah salah satu bisnis yang dapat tetap bertahan dan stabil saat terjadi krisis ekonomi.

Melihat peluang yang masih sangat luas, berwirausaha menjadi salah satu pilihan yang tepat jika ingin mencari pendapatan yang baik. Tidak ada salahnya untuk mencoba dengan melihat peluang yang ada.

Menjadi pengusaha terutama di usia muda memang tidak mudah. Edwin sendiri telah merasakannya, mulai dari waktu istirahat yang berkurang, mengolah bahan hingga jadi, menjual dan memasarkannya, mengontrol tempat jualan. Namun, terlepas dari kesulitan tersebut, terbukti bahwa dengan niat dan usaha yang keras, usia muda tidak menjadi penghalang bagi kita untuk menjadi orang yang sukses dan memiliki penghasilan sendiri, bahkan hingga puluhan juta rupiah.

Entrepreneur kan hal yang positif ya, jadi anak muda sebenarnya harus berani ambil resiko. Jangan melulu cari aman, kerja sama orang atau gak berani buka usaha. Berani cari peluang lah.” - Edwin Susanto, pemilik BOBOBI, Bola-bola Ubi.

SHAWN MENDES, WHEN TALENT AND LUCK MEETS

     “Cause I know I can treat you better than he can, and a girl you deserves a gentleman” adalah sepenggal lirik lagu yang cukup terkenal di kalangan millenial. bagaimana tidak, lagu berjudul Treat You Better tersebut memuncaki 10 besar tangga musik dunia (Billboard). Kesuksesan lagu tersebut tidak lepas dari sosok sang penyanyi.
    Berawal dari kegemarannya dalam bermusik, penyanyi yang lahir di Kanada ini mulai belajar bermain gitar pada 2012. Pada tahun 2013, dia mencoba menunjukkan bakatnya melalui sosial media Vine. Tak disangka-sangka, video cover lagu Justin Bieber berjudul “As Long As You Love Me” yang diunggahnya mendapatkan respon yang baik dari pengguna sosial media tersebut hingga bisa mendapatkan 10.000 tanda suka dan mulai mendapatkan banyak pengikut setelahnya. Tak butuh waktu lama, laki-laki yang lahir pada 8 Agustus 1998 ini menjadi musisi ketiga yang paling banyak diikuti di sosial media Vine.
    Berangkat dari kepopulerannya tersebut, manajer artis Andrew Gertler dan A&R Island Records melirik dan mengontrak dia untuk menjadi artis mereka pada awal tahun 2014. Shawn Peter Raul Mendes adalah nama lengkapnya. Tak perlu menunggu lama untuk mencapai kesuksesan, single pertama milik Shawn Mendes; begitu nama panggungnya, yang berjudul “Life at the Party” langsung menduduki peringkat kelima dalam tanggal musik di Kanada dan Amerika Serikat dan terjual 48.000 eksemplar. Debut di usia muda yakni 16 tahun, dia memenangkan penghargaan Teen Choice Award. Selain itu, penyanyi yang hobinya bermain sepak bola ini juga masuk dalam 25 besar “Most Influential Teens” oleh majalah TIME.
    Popularitasnya dalam kancah musik semakin melonjak pada tahun 2015, dengan full album pertamanya yang berjudul “Handwritten”, Shawn berhasil menjual 106.000 eksemplar dari 119.000 unit album yang dijualkan. Hal ini membuat Shawn Mendes menjadi artis termuda yang debut di nomor satu menggantikan Justin Bieber. Single ketiganya yang berjudul “Stitches” berada pada peringkat keempat di Billboard Amerika Serikat dan peringkat pertama pada tangga musik Britania Raya. Popularitasnya semakin meningkat saat dirinya melakukan duet dengan artis senior yang terkenal juga, yakni Camelia Cabello dari grup musik wanita Fifth Harmony dengan lagu “I Know What You Did Last Summer”.
    Sebagai musisi dunia, perjalanan Shawn Mendes dapat dibilang lancar. Dari tahun 2016 hingga 2018, lagu-lagu yang dirilisnya menjadi lagu yang terkenal dan memuncaki tangga lagu dunia. Sebut saja lagu yang liriknya tertulis di atas, Treat You Better berhasil menduduki 10 besar peringkat musik dunia dan disertifikasi tiga kali platinum. Pada 2016, Mendes juga melakukan 38 konser ke negara-negara di Amerika Utara dan Eropa. Lagu lainnya yang berjudul “Mercy”, “In My Blood”, dan “Lost in Japan” juga tak luput dari kesuksesan dan berhasil memuncaki tangga lagu dunia. Tak hanya itu, Shawn Mendes juga kerap melakukan konser tur dunia.
    Kiprahnya di dunia musik tidak perlu diragukan lagi, tapi ada sisi lain yang belum terkuak dari seorang Shawn Mendes. Akting dan modeling adalah kegiatan yang dilakukan Shawn selain menjadi penyanyi. Memiliki paras wajah yang tampan serta tubuh yang atletis, membuat Shawn dikontrak oleh agensi model Wilhelmina Model pada awal tahun 2016. Dia juga melakukan debut aktingnya di serial The 100. Shawn juga memiliki film dokumenter yang disutradarai oleh Casey Neistat yang berisikan wawancara serta persiapan dia saat melakukan tur dunia.
    Kesuksesannya sebagai artis tak menghilangkan jati diri Shawn sebagai seorang remaja biasa. Pada 2018, Shawn mengalami gangguan kesehatan mental dan harus mengikuti terapi untuk menyembuhkannya. Dilansir dari wawancaranya dengan Business Standard, Shawn menyatakan bahwa dia merasa takut dan gelisah untuk terbuka dengan banyak orang.
“Saya mendatangi terapis beberapa kali dan mendapatkan terapi yang cocok untuk saya seperti mendaki gunung, mendengarkan musik, berlari di atas treadmill, makan malam dan berkumpul bersama teman-teman. TItu adalah yang mengalihkanmu (dari kegelisahan) adalah terapi yang dapat menyembuhkanmu,” kata Shawn.
Kegelisahan ini akhirnya dia tuangkan di lagu berjudul “In My Blood”.
    Sisi lain yang dimiliki oleh penyanyi yang bisa memainkan piano ini juga adalah dia kerap melakukan aksi sosial. Pada tahun 2014, Shawn dan DoSomething.org melakukan kampanye “Notes from Shawn” yang bertujuan untuk menyemangati orang yang merasa kurang percaya diri, depresi, dan kesadaran atas menyakiti diri sendiri. Kampanye ini dilakukan selama tiga tahun berturut-turut. Shawn juga kerap berdonasi untuk korban bencana alam seperti yang terjadi pada gempa Mexico 2017 lalu, dia mendonasikan 100.000 dolar Amerika. Dia juga sering tampil di festival musik pencarian dana atau kampanye mengenai isu sosial seperti HIV/AIDS dan kanker payudara.
    Shawn juga sangat peduli pada dunia pendidikan, dapat dilihat dari upayanya untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan di negara-negara berkembang seperti di pembangunan sekolah Ghana, Afrika Selatan. Pada 2018 lalu, Mendes juga tampil di festival tahunan Global Citizen di New York dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya dan kurangnya akses pendidikan anak-anak di seluruh dunia, terutama wanita.
    Jauh dari kontroversi, karir yang gemilang, memiliki jiwa sosial membuat Shawn pantas dijadikan idola bagi anak muda. Bermula dari bukan siapa-siapa hingga saat ini mencapai berbagai prestasi gemilang, membuat kita sadar bahwa kita harus percaya diri akan talenta kita dan terus berikan yang terbaik agar bisa mencapai kesuksesan.

I think anyone can do anything they dream of if they put their mind to it and put in the work.” - Shawn Mendes